Apakah Allah Menipu, dan Mengijinkan Nabinya Menipu?
Tidak ada orang yang mau ditipu oleh siapapun, apalagi oleh Allah! Maka janganlah anda membiarkan diri tertipu oleh sosok “Allah” yang sungguh-sungguh telah mengakui dirinya sebaga Khairul Makiriin! Setan mudah sekali menslogankan satu sosok fiktif untuk dijadikan allah-allahan. Dan salah satu bukti bahwa sosok Allah itu fiktif ialah bahwa ia tidak sungguh-sungguh berkuasa mukjizat & nubuat ilahiah.
Mari kita baca-baca Kitab Suci kita dengan seksama.
Sebab pada akhir zaman telah dinubuatkan akan terjadi penipuan besar-besaran dengan kekuatan yang mahabesar. Menariknya, Yesus dan Muhammad, kedua-duanya berbicara tentang tipu menipu ini pula yang dikaitkan hingga kepada Tuhan Semesta Alam.
Pertama-tama, Yesus Al-Masih memperingatkan secara jelas dan keras akan datangnya sosok anti-Kristus (anti Mesias), pendusta terbesar dengan kuasa dusta yang luar biasa besar.
Matius 24:5, “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang”.
Matius 24:23, “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya”.
Matius 24:24, “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga”.
[Perhatikan betapa dahsyatnya Nabi Terakhir dan antek-anteknya muncul mengklaim diri sebagai Utusan Allah, dan memakai kuasa politik, perang/bunuh/ kekerasan, terror, dan tipu-daya yang dahsyat untuk mencapai tujuan-tujuan mereka].
Kitab-kitab Suci lain berbicara dan bernubuat tentang Sosok yang mengerikan yang akan menguasai dunia (mungkin untuk 3 ½ masa/tahun lamanya?):
Daniel 7:25, “Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa”.
[Perhatikan betapa jutaan pengikut Yesus teraniaya di seluruh belahan dunia hanya karena kebencian pengikut Nabi Terakhir terhadap sang Mesias Sejati, karena mereka dituduh Muslim tanpa bukti bahwa orang-orang Kristen menyembah Yesus sebagai Tuhan. Dan ini sama persis alasannya kenapa Yesus sampai disalib-mati oleh para pemimpin Yahudi. Bukan karena salah atau dosanya Yesus, melainkan karena Yesus mengklaim diriNya sebagai Tuhan dan Anak Elohim! Kenapa Muslim tidak bisa bercermin dan meng-analogikan kesalahan Yahudi dulu itu kepada dirinya sekarang ini?!
Lihat nubuat Daniel lagi. Mereka dikatakan mengubah hukum Taurat dan Injil (kasih agape) menjadi hukum Syariah. Juga terus berusaha mengubah waktu Masehi menjadi tahun Hijriah. Kuasa politik dan cengkeraman mereka seolah mendominasi dunia, dan ini dianggap sebagai kemenangan Islamik dan bukti bahwa Islam itu benar! Namun kemenangan semu (palsu dan menyesatkan) ini hanya bertahan sementara waktu saja, yaitu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Dan Tuhan akan mengadakan perhitungan dengan mereka].
2 Tesalonika 2:3-4, “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad (dan penentangan) dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah”.
[Perhatikan baik-baik dua isu yang disampaikan oleh ayat nubuat diatas.
(1). Siapakah orang yang meninggikan dirinya sendiri (bukan oleh Tuhan Elohim), dan yang mau memproklamasikan dirinya sendiri sebagai allah?
(2). Siapakah sosok manusia durhaka yang harus binasa itu (The Son of Destruction)?
(1). Memproklamasikan Diri
Kita tahu bahwa satu-satunya ‘sosok nabi’ yang sejak muda mengkhayalkan dirinya untuk menjadi Nabi Tuhan hanyalah Muhammad seorang. Ia berkhayal sendiri ketika masih jadi gembala kambing upahan di Mekah. Dan ketika sudah mengklaim sebagai nabi (tanpa ada otoritas yang memeteraikannya), ia menempatkan dirinya “bersekutu” dengan allah, yaitu dengan menggandengkan kata “dan” (wa): “Beriman kepada Allah dan (wa) RasulNya” (7:158, 64:8 dll), “Taatlah kepada Allah dan (wa) RasulNya” (4:13, 48:17 dll) dan seterusnya hingga “wa” kepada dua kalimat syahadat
M.H.Haekal, Sejarah Muhammad (p.60)
“Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing. Musa diutus, dia gembala kambing. Daud diutus, dia gembala kambing. Aku diutus, juga gembala kambing keluargaku di Ajyad”.
Namun Muhammad tak sadar, bahwa nabi-nabi lain tak ada yang memimpikan atau terobsesi menjadi nabi (baca: gila status nabi), melainkan Tuhan sendirilah yang merahasiakannya hingga saat pengurapan, dan mengutusnya pada waktu Tuhan sebagai UtusanNya! Lihat Musa yang tadinya malah menolak untuk diutus pertama kalinya ke Firaun. Dan Daud yang mencurahkan seluruh kesetiaannya menggembalakan kambing domba dan tidak memimpikan apa-apa lainnya, tiba-tiba dipanggil untuk harus menghadap nabi Samuel demi untuk diurapi menjadi Nabi Tuhan (1Samuel, pasal 16).
(2). The Son of Destruction
Perhatikan siapa sosok diatas, ”manusia durhaka yang harus binasa” itu?
Muhammad tidak tahu, namun Musa dan khususnya Yesus tahu persis. Masing-masing ternubuat dalam kitab Taurat dan Wahyu dengan berkata:
“Tetapi seorang nabi (palsu), yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya (firman palsu), atau yang berkata demi nama allah lain (bukan Yahweh), nabi itu harus mati” (Ulangan 18:20, merujuk kepada nabi yang berani sesukanya berbismillah tapi palsu).
• Keduanya (sang “binatang buas” dan nabi palsu) dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang” (Wahyu 19:20, merujuk kepada “mati” dalam kekekalan)].
Pertanyaan penting: Kenapa Tuhan Yesus akan membunuh si Pendurhaka tersebut?
2 Tesalonika 2:8, “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkan-nya, kalau Ia datang kembali”.
Banyak sekali alasannya! Ia telah “terlalu berani” menggantikan nama YAHWEH (yang berarti ‘Aku adalah Aku’) menjadi ALLAH (tanpa arti keilahian khusus, The God). Juga nama ilahiah YESHUA (Yesus, dengan makna ‘Yahweh Menyelamatkan’) diganti menjadi ISA yang tanpa makna. Menebarkan banyak hujatan dan berita palsu tanpa bukti bahwa 1.Yesus bukan Tuhan. 2.Bukan “Anak Elohim. 3.Bukan Juru Selamat, 4.Mujizat dapat dilakukan hanya karena izin Allah. 5.Tidak mati disalibkan. 6.Justru kelak akan datang menghancurkan salib. 7.Memalsukan identitas Yesus seperti lahir dibawah pohon kurma di tanah antah berantah (bukan dikandang domba di kota Betlehem). 8.Lahir dari keturunan suku Lewi Harun (Maryam itu disangka saudara perempuan Harun, Surat 19:28) bukan keturunan suku Yehuda dari Daud, padahal Yesus itu anak Daud. Maria dan Yusuf justru harus mendaftarkan sensus dengan pergi ke Betlehem itu, karena itulah kota Daud… Tentu saja nabi durhaka yang menebarkan “dusta-berani-mati” ini harus mati!
Apalagi si pendurhaka ini telah kong kali kong menjadi agen Pendusta-Terbesar yang dengan berani sekali membuat Allahnya untuk berkata dusta:
Quran Surat Ali Imran 3:54, “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah (membalas) tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik (pembalas) tipu daya”.
Inilah pemutar baikkan fakta yang paling menghujat Tuhan Elohim yang Maha-Kudus & Benar, yang tidak pernah berdusta (Titus 1:2), tidak mungkin berdusta (Ibrani 6:18), dan jijik melihat penumpah darah dan penipu” (Mazmur 5:7).
Inilah bentuk penghujatan serius yang sering tidak disadari oleh Muslim, atau yang dilecehkan mereka. Sedemikian para ulamanya sendiri malah ikut-ikut DUSTA tatkala menterjemahkan dan menafsirkan ayat Ali Imran tsb. Lihat betapa mereka telah memberikan tambahan embel-embel yang tak terdapat pada ayat asli-arab-nya (seperti kata “membalas tipu daya” dan “sebaik-baik pembalas tipu daya”). Ayat asli hanya secara lurus mencantumkan “tipu daya” dan istilah “Khairul Makiriin” bagi Asma/Sifat Allah, yang berarti ‘The Greatest Deceiver’ atau “Penipu Besar Terlicik”. Tipu menipu yang menjijikkan semacam inilah yang sudah dikaitkan-mati kepada pribadi Tuhan Semesta Alam! Dan hal ini telah dituding pula oleh Yesus sebelumnya dengan istilah/makna yang persis sama, yaitu “BAPA SEGALA DUSTA” (Yohanes 8:44).
Tetapi usaha menutup-nutup dusta dengan dusta ini tetap tak terbela, ketika Alllah pula yang menegaskan bahwa DIA sendirilah yang menipu Muhammad lewat mimpinya menjelang perang Badar! (3:13, 123 dll).
Sehingga Muhammad ikut menjadi Anak Dusta dengan berkata,
Hadis Shahih Bukhari 4, no.267-269,
“Perang adalah tipu-daya”.
Hadis Shahih Bukhari 3:857.
“Mereka yang mendamaikan para pihak bersengketa dengan
memanfaatkan mulut manis, tiadalah ia berdusta” .
Bilamana Muhammad sampai menipu dan ditipu oleh karena Allah, maka Muslim mana lagi yang tidak akan tertipu? Siapa kini yang bisa menafikan Allah swt sebagai KHAIRUL MAKIRIIN, BAPA SEGALA DUSTA?
Akhirnya Yesus mengungkapkan wahyuNya tentang nasib akhir dari si Setan Besar dengan nabi palsunya:
Wahyu 19:20, “Maka tertangkaplah binatang itu (buas, beast) dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang”.
Tidak ada orang yang mau ditipu oleh siapapun, apalagi oleh Allah! Maka janganlah anda membiarkan diri tertipu oleh sosok “Allah” yang sungguh-sungguh telah mengakui dirinya sebaga Khairul Makiriin! Setan mudah sekali menslogankan satu sosok fiktif untuk dijadikan allah-allahan. Dan salah satu bukti bahwa sosok Allah itu fiktif ialah bahwa ia tidak sungguh-sungguh berkuasa melakukan mukjizat dan memberikan nubuatan ilahiah. Itu sebabnya ia tidak bisa memberi kuasa tersebut kepada Muhammad seperti yang Tuhan Yahweh berikan kepada Musa, Elia, Elisa, Daud, Yesaya dll dan Yesus. Itu sebabnya namaNya (ALLAH) hanyalah berasal dari nama pagan Arab jahiliah (al-Ilah), nama yang tidak mulia dari surga, melainkan nama “pasaran” (generik) semata dari pihak manusia yang tidak mengenal siapa Tuhannya. Terbukti nama ini juga dilekatkan kepada ayahnya Muhammad yang mati secara pagan, turun ke neraka (Sahih Muslim 1:398), walau bernama Abdullah (Abdi Allah).
Simak diseluruh Quran, dan Anda tidak akan menjumpai ayat dimana nama Allah pribadi ada diperkenalkan kepada pribadi Muhammad dan umat Arabnya. Muhammad main spekulasi dengan meminjam nama “Allah” dari kaum Arab berhala (sekalian dengan ritual hajinya) sambil menggantikan seluruh nama YAHWEH yang ada di Alkitab (disebut 6823x) menjadi “Allah” (yang tidak tercantum sekalipun dalam Alkitab Ibrani).
Lihat betapa dusta Muhammad yang telanjang ini:
Taurat & Kitab Nabi-nabi versus Quran
Tuhan Elohim di Alkitab memaklumatkan nama-diriNya
(Awas, ini kepada Musa, bukan Muhammad):
“Aku adalah YAHWEH” (Keluaran 6:6, 20:2, Ulangan 5:6),
tapi kisah Musa ini diselewengkan Muhammad menjadi
“Aku adalah ALLAH” (Qs.28:30),
(awas, ini tentang Musa, bukan Muhammad).
“Tiada allah selain YAHWEH” (Yesaya 45:5, Ul.4:35, Kel.20:3),
telah diselewengkan Muhammad menjadi shahadat-sontekan:
“Tiada tuhan (Yahweh) selain ALLAH”
Penyesatan yang kreatif! Namun marilah kita mengkajinya dengan kritis dan sepenuh hikmat tentang Yesus Mesias yang sejati. Ia berpesan wanti-wanti: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Matius 24:4). Manusia kalah siasat kalau berhadapan dengan setan. Maka peganglah sosok yang paling ditakuti oleh setan. SIAPAKAH DIA? Muhammad-kah (yang Cuma mampu minta perlindungan Allah terhadap gangguan setan? Surat 113, 114). Atau YESUS yang berkuasa mengusir setan (Markus 1:23-27; 9:14-29, dll).
Taruhan Anda teramat besar sekali bila melecehi peringatan Yesus!