Kejahatan-Kejahatan Muslim Brotherhood (Ikhwanul Muslimin)
Singkat kata, Muslim Brotherhood sama sekali tidak berubah; yang berubah hanyalah opini yang dimiliki oleh negara-negara Barat. Sebagaimana adanya sejak pendiriannya pada tahun 1928, kelompok ini berkomitmen untuk memberdayakan dan menyebarkan hukum Syariah – sebuah hukum yang mengkotbahkan kebencian kepada non Muslim atau “orang-orang kafir”
Bukti-Bukti Semakin Menggunung
Oleh Raymond Ibrahim
Proyek investigatif mengenai terorisme
25 June 2012
http://www.raymondibrahim.com/11914/the-evils-of-the-muslim-brotherhood
Mesir yang telah lama melarang Muslim Brotherhood – induk organisasi dari hampir semua gerakan Islamis yang ada di dunia, termasuk al-Qaeda – baru-baru ini ternyata telah memenangkan pemilihan presiden Mesir, dengan calonnya Muhammad Mursi. Sikap apatis menghinggapi komunitas internasional, saat mendengar berita yang sangat menyedihkan seperti ini, berkenaan dengan usaha sukses para apologet Muslim dan agen-agen subversif yang ada di Barat, yang mempotret Brotherhood sebagai “kaum Islamis moderat” – sebab menjadi seorang “Islamis” berarti menjadi seorang pendukung “syariah draconian”, yang berarti bersikap tidak moderat.
Para pejabat pemerintahan Obama secara alamiah mengambilnya sebagai sebuah langkah maju, menggambarkan Broterhood sebagai kelompok yang “sangat sekuler” dan “pluralistik”.
Sedangkan dalam dunia nyata, bukti bahwa Brotherhood hanyalah suatu kelompok Islamis yang keras dan yang bertujuan untuk mendominasi dunia dengan segala cara, tidak dapat dipungkiri. Berikut ini hanyalah 3 contoh yang belum lama ini mengemuka, dan semuanya diabaikan oleh media Barat, yang juga mengekspos sikap kejam Brotherhood terhadap “orang-orang kafir” (non Muslim) secara umum, berlaku kejam terhadap orang-orang Kristen yang tinggal di tengah mereka (orang-orang Koptik) secara khusus, dan dilaporkan menghimbau orang Muslim untuk berbohong dan melakukan kecurangan selama pemilihan umum untuk memperkuat syariah:
Anti kafir: Dalam sebuah konferensi besar yang mendukung Muhammad Mursi – berdiri di platform dengan gambar/foto besar Mursi yang sedang tersenyum di belakangnya dengan sejumlah tokoh penting Brotherhood, termasuk Khairat el-Shater, duduk di sebelahnya – (lihat link: a sheikh went on a harangue), mengutip Sura 9:12, yang sangat disukai para jihadis, untuk menggambarkan semua orang Mesir yang tidak memilih Mursi – separoh orang Mesir lainnya, yakni kaum sekularis dan orang Koptik yang memilih Shafiq – sebagai “para penentang syariah Allah”, dan “para pemimpin kafir” yang harus “diperangi” dan ditundukkan oleh orang-orang Muslim sejati.
Video mengenai sheikh ini ditayangkan pada acara bincang-bincang seorang komentator Mesir Hala Sarhan, yang kemudian mengatakan “Ini tidak dapat dipercayai! Bagaimana bincang-bincang ini dapat berkaitan dengan kampanye Mursi?!” Seorang tamu pada acara itu dengan tepat menggambarkan: “Perhatikanlah bagaimana sheikh tersebut menggunakan kata ‘memerangi’ – ‘memerangi para pemimpin kafir’ [Sura 9:12]; ini adalah penghasutan terbuka untuk melakukan kekerasan terhadap siapapun yang tidak setuju dengan mereka ... Bagaimana seorang sheikh yang radikal seperti itu dapat berkata demikian, dan [para pemimpin Brotherhood seperti] Khairat el-Shater hanya duduk diam disitu?” Brotherhood juga tidak mengutuk atau menjauhkan diri dari himbauan sheikh ini untuk berjihad dan takfir.
Anti Kristen: Sesungguhnya oleh karena sesumbar sporadis retorika anti kafir inilah maka tepatlah jika kita percaya bahwa Mursi sendiri, seperti yang juga diyakini beberapa orang, sudah sejak awal menyombongkan diri bahwa ia akan “berhasil menaklukkan Mesir untuk Islam kedua kalinya, dan membuat semua orang Kristen memeluk Islam, atau jika tidak mereka harus membayar jizya”.
Berbicara mengenai kelompok minoritas Kristen Koptik di Mesir, dalam sebuah artikel yang berjudul “Persaudaraan Muslim Bertanya Mengapa Orang Kristen Takut Pada Mereka?” seorang penulis sekuler Khaled Montasser, memeriksa dokumen-dokumen dan fatwa-fatwa resmi Brotherhood, dan mendapatkan alasannya mengapa terjadi demikian. Menurut Montasser, dalam issue#56 Jurnal Brotherhood “The Call” (al-da’wa), yang diterbitkan pada bulan Desember 1980, seorang tokoh penting Brotherhood Sheikh Muhammad Abdullah al-Khatib menetapkan beberapa peraturan anti Kristen, termasuk penghancuran gereja-gereja dan melarang pemakaman orang-orang Kristen yang dianggap najis atau “kafir” di dekat pemakaman Muslim.
Sekali lagi, pandangan ini tidak pernah ditolak oleh Brotherhood. Seperti yang disimpulkan oleh Montasser, “Setelah fatwa-fatwa seperti itu, Dr. Mursi dan para kolega Brotherhood-nya dapat bertanya-tanya – “Mengapa orang-orang Koptik takut?!” [Itu sungguh sebuah ironi. Red.]
Berdusta, mencuri dan berlaku curang agar menang: Dalam artikel baru-baru ini yang berjudul The Islamist Group's Hidden Intentions, yang dimuat dalam Watani, penulis Youseff Sidhom mengekspos sebuah dokumen “yang berisi pernyataan Muslim Brotherhood dan tangan politiknya, Partai Kebebasan dan Keadilan.” Ditulis oleh Khairat el-Shater, deputi untuk Penasehat Tertinggi, dan dialamatkan pada “semua cabang-cabang Brotherhood di dalam pemerintahan,” memo tersebut menyerukan pada orang-orang Muslim untuk berdusta, menghalangi pemilihan, dan “memakai metode apapun yang bisa merubah pilihan” untuk memastikan kemenangan Mursi, yang tentu saja akhirnya ia peroleh – meskipun ada banyak tuduhan adanya kecurangan dalam pemilihan. El-Shater menyimpulkan memonya dengan mengatakan,”Anda harus mengerti saudara-saudara, bahwa yang kita pentingkan adalah agar Syariah Allah bisa diberlakukan, dan itu hanya bisa diraih melalui menjaga eksistensi kelompok Muslim Brotherhood dan menjaga eksistensi Islam.”
Singkat kata, Muslim Brotherhood sama sekali tidak berubah; yang berubah hanyalah opini yang dimiliki oleh negara-negara Barat. Sebagaimana adanya sejak pendiriannya pada tahun 1928, kelompok ini berkomitmen untuk memberdayakan dan menyebarkan hukum Syariah – sebuah hukum yang mengkotbahkan kebencian kepada non Muslim atau “orang-orang kafir”, khususnya yang selalu dianggap sebagai musuh Islam yaitu Kekristenan. Dan untuk itu mereka mengijinkan melakukan apapun, mulai dari tipuan untuk mengelabuhi, demi meraih supremasi Islam. Sekarang Brotherhood pada akhirnya telah meraih kekuasaan, dan dunia harus bersiap untuk menghadapi aspek-aspek tersebut dalam skala yang sangat besar.
Sumber: Raymondibrahim.com