Jin Satan dan Muhammad

Diposkan oleh Ali Sina pada 4 Juni, 2011

 

Ali,

Terimakasih karena anda telah menolong saya melihat kebenaran. Namun demikian, disini saya tidak bermaksud mengumumkan kemurtadan saya, melainkan saya hanya ingin memberitahu anda bahwa saya tidak lagi merupakan ancaman bagi orang kafir dan umat manusia pada umumnya. Dan tidak ada  lagi ruang dalam benak saya yang dapat dicuci otak oleh doktrin-doktrin Muhammad. 

Jika suatu hari nanti anda melihat saya bersembahyang di mesjid, itu tidak berarti bahwa saya masih mengasihi Muhammad, melainkan itu hanya untuk menunjukkan pada sesama orang Muslim bahwa saya masih bersama mereka. Saya masih lebih suka kepala saya tetap berada di atas pundak saya. 

Berdasarkan esai-esai anda, saya melihat bahwa anda adalah orang yang mempunyai pengetahuan yang dalam. Anda mengatakan bahwa anda tidak percaya kepada Tuhan yang personal. Dan anda juga  tidak percaya adanya malaikat-malaikat, jin dan Satan. 

Tetapi, saya pernah membaca sebuah esai anda yang mengatakan bahwa orang Muslim berdoa kepada Satan dan bukannya kepada Tuhan. Satan apa yang anda maksudkan dalam tulisan anda? 

Jika anda mengatakan bahwa anda tidak percaya adanya entitas semacam itu, lalu siapa yang membuat Muhammad ketindisan di Gua Hira ketika ia menerima wahyu untuk pertama kalinya? 

Mengapa Muhammad selalu berkeringat dan mendengar bunyi gemerincing lonceng ketika ia menerima ayat-ayat dari Jibril? Apa yang menyebabkannya berkeringat dan mendengar suara-suara? 

Berkenaan dengan tuduhan anda bahwa Muhammad adalah seorang pedofil, pertanyaan saya adalah: mengapa ia hanya memilih Aisha untuk menjadi korbannya yang pertama dan terakhir? 

Pasti masih ada sangat banyak “daun muda” di Arabia pada waktu itu selain Aisha. Benar bukan? Mengapa hanya Aisha? Saya mengetahui bahwa seorang pedofil akan selalu mencari korban selama situasinya mengijinkan. Mengapa Muhammad dapat terpuaskan hanya dengan Aisha seorang? Sedangkan mengenai para wanita dewasa yang ia nikahi dan perkosa, mengapa ia lebih memilih para janda daripada para perawan untuk memuaskan nafsunya?

Taufik

 

Saudara Taufiq,

Apakah anda mengumumkan kemurtadan anda atau tidak, anda sudah menjadi orang yang murtad. Apa gunanya mengumumkan hal itu? Bila kita berhenti mempercayai kebohongan-kebohongan Muhammad dan berhenti membenci sesama manusia karena mereka bukan orang Muslim, maka kita telah diselamatkan dari jerat kebencian. Hanya itu yang penting. 

Anda juga harus ingat bahwa orang-orang Muslim merasa kuat jika jumlah mereka banyak. Berusahalah untuk tidak bergabung dengan mereka, kecuali anda merasa ini akan mebahayakan hidup anda. Anda bersikap bijak dengan berusaha tetap mempertahankan kepala anda di atas pundak anda. Kita tidak perlu menjadi martir. Kita ingin hidup lama dan dapat menikmatinya. Kita dapat melayani sesama manusia dengan lebih baik jika kita tetap hidup.  

Saya menggunakan istilah Tuhan secara umum sebagai Prinsip yang mendasari ciptaan. Jadi ketika saya berkata “Tuhan memberkatimu” atau “Saya mendoakanmu” yang saya maksudkan adalah: saya berharap kekuatan alam semesta menyertai anda dan anda bahagia, sejahtera dan semoga semua unta anda beranak pinak, dan semua telur ayam milik anda menetas menjadi ayam betina. Ketika saya berbicara mengenai (lihat: about) Satan, saya juga berbicara dengan menggunakan kiasan. Ini adalah cara yang terbaik untuk mengekspresikan gagasan itu. Satan tidak eksis sebagai sebuah entitas, tapi kejahatan manusia adalah sebuah entitas. Satan melambangkan kejahatan ini. Dalam psikologi kita menyebutnya sebagai narsisme yang parah. Ketika seseorang berkata bahwa Satanlah yang membuatnya melakukan kejahatan, sesungguhnya yang ia maksudkan adalah ia menyerah pada natur dasarnya. Kita semua memiliki sifat-sifat yang mulia dan sifat-sifat yang hina. Secara linguistik ini adalah cara yang termudah untuk mendefinisikan sifat-sifat mulia itu sebagai yang ilahi dan sifat-sifat yang hina sebagai sesuatu yang satanis.  

Dalam bahasa Persia kami mengatakan “Khoda Hafez” untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya masih suka menggunakannya. Itu adalah kalimat yang indah. Saya berkata kepada orang “Tuhan menyertaimu. Tuhan memberkatimu”, dan menurut saya itu kedengarannya jauh lebih baik daripada berkata “Kekuatan menyertaimu” atau “alam semesta memberkatimu”. 

Sekali waktu pernah orang beranggapan kita berpikir dengan hati kita. Kita masih menggunakan istilah-istilah seperti mengetahui dengan hati, hatiku merindu, hatiku bersukacita, atau menjadi sedih, dan sebagainya. Jantung hati diasumsikan sebagai tempat duduk semua pengetahuan dan semua perasaan. Kini kita tahu itu hanyalah sebuah pompa yang dapat digantikan fungsinya dengan sebuah mesin. Tetapi kita tidak begitu saja membuang semua ekspresi itu. Kita masih mengasihi dengan jantung hati kita. Kita masih saja berkata matahari terbit dan terbenam, sekalipun kita tahu bahwa secara ilmiah itu keliru. 

Mengapa kita dipusingkan dengan urusan mengubah bahasa? Tuhan memberkatimu karena anda mengajukan pertanyaan ini, jadi kita dapat memperoleh kejelasan. 

Tidak ada malaikat atau roh jahat yang mencekik Muhammad di Gua Hira. Ia menderita epilepsi dan tanda-tanda yang ia gambarkan adalah gejala-gejala dari penyakit ini. Berikut ini adalah gejala-gejala yang digambarkan Muhammad:

  1. penglihatan-penglihatan (halusinasi) melihat malaikat atau cahaya dan mendengar suara-suara   
  2. kejang-kejang dan sakit di perut yang teramat sangat dan perasaan tidak nyaman   
  3. dikuasai oleh perasaan-perasaan kecemasan dan ketakutan yang datang tiba-tiba
  4. ketegangan otot-otot leher
  5. pergerakan bibir yang tidak dapat dikendalikan, bibir yang mendecak
  6. berkeringat, bahkan dalam cuaca dingin
  7. wajah memerah
  8. penampilan kusut
  9. detak jantung yang cepat
  10. mendengus seperti unta
  11. mengantuk berat
  12. pikiran-pikiran ingin bunuh diri

Temporal Lobe Epilepsy

Semua ini adalah gejala Temporal Lobe Epilepsy. Ia tidak berbohong. Ia adalah seorang yang sakit. Buku saya Understanding Muhammad menjelaskan hal ini secara terperinci.

Siapapun yang terangsang oleh seorang anak kecil adalah seorang pedofil.  Orang tidak harus menjadi pencuri berantai agar dapat disebut sebagai pencuri. Jika seseorang merampok bank sekali saja, ia adalah seorang pencuri.  

Ada pedofil-pedofil yang tidak pernah mengincar anak-anak. Mereka mempunyai kekuatan hati untuk mengendalikan diri sendiri, tapi jika mereka mendapati bahwa anak-anak mendatangkan ketertarikan seksual maka ada sesuatu yang tidak beres dengan mereka. Jika anda adalah seorang pria yang normal, anda tahu bahwa mustahil anda tertarik kepada seorang anak perempuan kecil, demikian pula jika anda adalah seorang heteroseks maka mustahil anda tertarik kepada sesama jenis. Muhammad adalah seorang pedofil dan semua jungkir balik mental yang dilakukan orang Muslim untuk meloloskannya dari kejahatan ini sangatlah memalukan. Itu hanya menunjukkan kebobrokan jiwa mereka. 

Ada juga orang-orang Muslim yang menyangkali bahwa Aisha hanyalah seorang anak kecil. Mereka hanya membodohi diri sendiri. 

Semua istri Muhammad, setelah Khadijah adalah remaja-remaja yang baru menginjak usia 20-an. Kebanyakan dari mereka menjadi janda karena Muhammad membunuh suami-suami mereka. Diceritakan bahwa Sauda tidak muda lagi ketika Muhammad menikahinya. Tapi berapa usianya? Itu tidak pernah disebutkan. Ibn sa’d menulis; Sauda wafat pada masa pemerintahan Muaviyah pada tahun 54 Hijriah.[1]Muhammad menikahinya sekitar sebulan setelah kematian Khadijah, yaitu tiga tauhn sebelum Hijrah. Oleh karena itu, Sauda wafat 57 tahun setelah ia menikah dengan Muhammad. Berapa usia rata-rata orang? Sauda adalah seorang wanita yang bertubuh besar. Seringkali orang yang kelebihan berat badan tidak berumur panjang. Tapi katakanlah ia wafat pada usia 80 tahun. 80-57=23. Sauda berusia 23 tahun ketika ia dinikahi Muhammad yang waktu itu telah berusia 50 tahun. Ini masuk akal karena ketika suami pertama Sauda wafat, ia masih belum memiliki anak. Jika Sauda wafat pada usia 90 tahun, nampaknya sangat kecil kemungkinannya, maka ia berusia tidak lebih dari 33 tahun ketika dinikahi Muhammad. 

Sejarawan Tabari menceritakan bahwa [2] Muhammad merayu Hind bint Abu Talib, sepupunya sendiri untuk menikah dengannya, tapi ketika wanita itu mengatakan bahwa ia sedang hamil, Muhammad pun mundur. Wanita lainnya adalah Zia’h bint Aamir. Muhammad meminta orang lain membujuknya untuk menikah dengannya. Wanita itu menerimanya, tetapi ketika dilaporkan kepada Muhammad berapa usianya, Muhammad kemudian berubah pikiran.[3]

Seorang Muslim bernama Jarir ibn Abdullah menceritakan bahwa Muhammad bertanya padanya, “Apakah engkau sudah menikah?” Ia mengiyakan. Muhammad melanjutkan pertanyaannya, “Dengan perawan atau wanita dewasa?” Ia menjawab, “Saya menikahi wanita dewasa”. Kemudian Muhammad berkata, “Mengapa tidak menikahi perawan? Supaya kamu dapat bermain-main dengannya dan ia bermain-main denganmu?”[4]

Ibn Sa’d juga menulis bahwa ketika Muhammad mendengar tentang kecantikan Zaba’a, anak perempuan Amir, yang adalah seorang janda, nabi mengirim utusan kepada anaknya mengatakan bahwa ia hendak menikahi ibunya. Anak laki-laki itu pulang untuk memberitahu ibunya. Ketika ia pergi, Muhammad diberitahu bahwa walaupun wanita itu sangat cantik tapi ia sudah tidak muda lagi. Jadi ketika putranya kembali dan mengatakan pada Muhammad bahwa ibunya telah menerima lamarannya, Muhammad diam saja.[5]

Para wanita bagi utusan Allah hanyalah obyek seks. Mereka tidak mempunyai hak yang lebih daripada hewan ternak. Fungsi mereka hanyalah untuk memuaskan para suami mereka secara seksual dan melahirkan anak-anak bagi mereka.

 

Sumber: alisina.org

 


[1] Tabaqat V.8 hal. 56

[2] Muhammad ibn Jarir al-Tabari (838–923) adalah salah satu yang paling awal, sejarawan Persia yang paling ternama dan penafsir Quran, sangat terkenal dengan karyanya Tarikh al-Tabari dan Tafsir al-Tabari.

[3] Persian Tabari, Vol. IV, hal. 1298.

[4] Bukhari Volume 3, Book 34, Number 310:

[5] Tabaqat V. 8 h. 157